Kamis, 21 Juni 2018

Aku

hallo semua, apakabar ? semoga kebaikan selallu bersama kalian, tak sama sepertiku yang sampai saat ini masih mencari arti sebuah kebaikan. oiya hari ini aku baik-baik saja dan semoga begitu seterusnya, aku sekarang tinggal di kota yang sama sekali belum kukenal sebelumnya, aku harap ini sebagai awal ku memulai hari baru dengan rutinitas baru tentunya dengan lingkungan yang baru. Aku mau kenalin temen baru aku, namanya hanifahilmi ya dia perempuan ya dia orang pertama yang mendengar keluh kesah ku di kota baru ku ini, duduk di semester 2 poltekes surakarta, gini ya  gak tau kenapa semenjak aku mulai jalan bareng dia aku seneng aku ngerasa setelah aku kehilangan hampir setengah dari hidupku, aku menemukan seseorang yang mewarnai kembali,memberi harapan bahwa hidup tak selamanya harus disesali bahwa hidup memang harus terus berjalan, karna waktu tidak bisa berhenti ataupun kembali,. hahaha salahku aku terlalu terbawa suasana di sampingnya, sampai aku lupa siapa aku, ahhh sudahlahya terlalu panjang untuk menceritakan cerita yang singkat. oke stop kembali ke tema kita, aku bersyukur masih memiliki orang-orang yang mau menerima ku dengan segala kekurangan ku selalu mengingatkan ku saat tak ada lagi yang mengerti betapa berat beban yang ku bawa saat ini, bersyukur ...... yaa sedikit demi sedikit ku mulai bersyukur dengan semua yang aku miliki saat ini, walau sekilas selallu aku mengingat semua hal bodoh yang pernah aku lakukan. oke sebenernya aku bakal cerita banyak tentang apa yg sebenernya aku rasain sekarang, rindu tawanya rindu candanya rindu apapun hal bodoh yang selalu dia lakukan ya aku rindu ifah, mungkin aku terlalu memperlihatkan rinduku sampai mungkin dia ngerasa kegangu, tapi yaa emasng gini rasanya, campur aduk, broo sekarang aku gak tau apa yang harus aku lakuin buat menjelaskan semua yang aku rasain, tpi aku bakal coba terus buat ada, menjaga, menemani, walau hanya dalam diam, terlalu cepat bila ini semua dinamakan cinta, sekuat ku aku akan mencoba menganggap semua ini biasa saja, bertemu tanpa rasa, bercanda tanpa rasa, tertawa tanpa rasa, bahkan bila suatu saat harus menangis, menangispun tak akan ku selipkan rasaku didalamnya. yang jelas akan ku tunggu sampai waktu yang menjawab semua ini. makasih ya temen-temen sebanyak ini mau baca cerita gak jelas, ya pastinya kalo udah gak ada lagi telinga yang mau mendengarkan biar jari-jari yang menuliskan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar